Goa perawan yang berada di tepi desa Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah membuat penasaran 15 orang warga setempat.
Awalnya goa yang berada di atas tanah milik warga sebenarnya sudah lama diketahui. Namun tak ada warga yang berani masuk. Untuk mengobati rasa penasaran dan melihat dari dekat goa yang ditengarai belum pernah dijamah oleh orang, maka Tariwan (43), Sudir (38), Karyo (37), Sugiyatno (37), Lastono (33), Latif (31), Ikwan (30), Sugiyono (30), Misyono (29), Irawan (27), Jarot (26), Kuat (24), Rizki (23), Yono (23) dan Arin (19) membentuk tim ekspedisi susur goa perawan.
14 orang tim ekspedisi warga memulai penelusuran, tanpa peralatan yang memadai, hanya berbekal tali rafia sebagai penanda jalan, mereka masuk ke dalam goa yang pintu masuknya masih ditutupi dengan semak belukar.
Salah seorang penelusur goa, Sugiyatno (37) mengungkapkan, awalnya Dia bersama rekan-rekannya hanya ingin jalan jalan ke curug Ilang yang lokasinya masih satu komplek dengan keberadaan dua goa tersebut. Kemudian rombongan tersebut memutuskan untuk menelusuri goa atas yang selama ini belum terjamah orang.
Hari pertama Minggu Minggu (7 Juli 2019) tim ekspedisi menelusuri goa melalui pintu masuk goa yang memiliki tinggi 60 centimeter dan lebar 1 meter. Pintu masuknya sempit namun di dalamnya luas dan tinggi mencapai 4 meter. Goa tersebut juga ada staglatit. Hari pertama kita hanya masuk sampai sejauh 20 meter.
Pada hari ke dua mereka sampai sejauh 500 meter, butuh waktu sampai dua jam untuk masuk sampai sejauh 500 meter, karena medannya berlumpur. Di dalam goa banyak lorong-lorong yang belum bisa ditulusuri semua sebab tim ekspedisi sempat kesulitan masuk menuju lorong yang masih berlumpur, juga ada kotoran kelelawar setinggi lebih dari 1 meter. Goa tersebut dihuni oleh ribuan kelelawar sehingga kotorannya bertumpuk selama puluhan tahun.
Rombongan yang terdiri dari pemuda warga setempat berada di goa selama dua jam karena mencoba untuk mencari kemungkinan jika ada pintu masuk lainnya. Di lokasi yang sama ada dua goa, disebut goa bawah dan goa atas, goa atas itu yang mereka tulusuri, sedangkan goa bawah biasanya digunakan orang untuk bertapa.
“Goa ini, Saya rasa tidak berbahaya, oksigen cukup, terbukti kelelawar bisa bertahan hidup di dalam goa. Kami agak lama di dalam goa karena sedang mencoba mencari pintu keluar lainnya,”ungkapnya.