Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengalokasikan dana bagi 100 desa wisata. Untuk desa wisata rintisan yang baru tumbuh diberikan dana sebesar Rp 100 juta, desa wisata yang sudah berkembang Rp 500 juta dan desa wisata maju Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, mulai tahun ini. Ada 100 desa wisata yang sudah kita verifikasi dari kondisi 353 desa wisata di Jawa Tengah. Sebelumnya ada 229 desa wisata, terus meningkat karena sudah ada SK Bupati maupun surat keputusan kepala dinas sehingga meningkat menjadi 353 desa wisata
“Adapun 100 desa wisata yang mendapatkan alokasi dana tersebut, 5 desa wisata mendapatkan dana Rp 1 miliar. Kemudian, Rp 500 juta diberikan kepada 10 desa wisata dan Rp 100 juta kepada 85 desa wisata,” kata Sinung di sela-sela menghadiri Rapat Koordinasi Destinasi Super Prioritas Borobudur (Joglosemar) oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) di Grand Artos Hotel Magelang, Kamis (6 Februari 2020).
Sinung mengatakan, dalam konteks mendorong percepatan tumbuhnya atau pengembangan desa wisata akan melibatkan swasta. Dia berharap dana yang diberikan APBD Provinsi juga memberi dorongan kepada APBD Kabupaten untuk memberikan pendampingan kepada desa wisata.
“Harapannya dengan dana stimulan dari APBD Provinsi itu akan memberikan dorongan kepada APBD kabupaten untuk juga memberikan pendampingan kepada desa wisata, bukan hanya sekadar penetapan saja,” kata Sinung.