Pelatihan sejuta petani dan penyuluh tahun 2022 yang diadakan oleh Kementerian Pertanian secara daring disambut antusias petani dan penyuluh di Purbalingga
Sebanyak 10.700 peserta selama tiga hari, 23 hingga 25 Februari 2022 mengikuti pelatihan menggunakan zoom di berbagai titik kumpul.
“Pelatihan ini cukup menarik, karena menjawab masa depan lingkungan kita, kita harus lakukan adaptasi dan mitigasi di pertanian agar global warming bisa dikendalikan,” kata Seno Bayu Murti Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Dinpertan Purbalingga, saat ditemui di kantor setempat, Rabu (23 Februari 2022).
Ia mengatakan, Pelatihan Satu Juta Petani dan Penyuluh ini adalah kegiatan yang kedua kalinya. Dari Provinsi Jateng membreakdown ke Kabupaten/Kota.
Kabupaten Purbalingga ditargetkan 10.900 orang peserta. Sasaran utama adalah petani milenial, kelompok pemuda tani
“Pihaknya masuk kesana karena merasa itu sangat penting karena pemuda yang akan meneruskan pembangunan pertanian,” katanya
Setelah mengikuti pelatihan ini, lanjut Seno, diharapkan petani dan penyuluh di Purbalingga memiliki pemahaman tentang pertanian cerdas iklim.
“Pemanasan global ini kan ternyata salah satunya disumbang dari pertanian, mulai dari akibat penggunaan pupuk berlebih, air yang menggenang tanaman padi ini menyumbang efek gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim,” jelasnya.
Setelah pelatihan ini, sambung Seno, yang pertama mindset petani dan penyuluh harus dirubah, bahwa pertanian selain berorientasi pada produksi juga harus mengedepankan ramah lingkungan.
“Tentunya ini menjadi tantangan bersama, apalagi penyuluh mungkin awalnya bingung mau pake bahasa gimana menjelaskan petani terkait pertanian cerdas iklim. Ya, kita pendekatan tentunya dengan menjelaskan kejadian alam saat ini seperti hujan terjadi di luar musim, itu bukti bahwa terjadi perubahan iklim, kemudian serangan hama yang meledak, jadi memang iklim kita sudah berubah,” pungkas Seno.